Siswa Yatim Piatu di MA Sairun Terima Beasiswa NU Online dari UAS Kencong Jember

SAIRUNnews, Banda : Sebanyak 2 orang siswa yatim piatu di Madrasah Aliyah (MA) Sairun Pulau Rhun di Pulau Rhun, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, masing-masing atas nama Dinda Abidin dan Jubair Risat, menerima Beasiswa NU Online dari Universitas Al Falah Assunniyyah (UAS), Kencong Jember, Jawa Timur, Rabu (15/05/2024).

Beasiswa itu diserahkan langsung oleh dua perwakilan mahasiswa UAS, Ahmad Rofiq Fauroni dan Mas Faqih Asyhar, yang sedang menjalani tugas dakwah dan pengabdian di Pulau Rhun sejak November 2023 lalu.

Rektor UAS Kencong, Gus Rijal Mumazziq Z, seperti dilansir dari laman uas.ac.id pada Kamis (16/05/2024), menuturkan beasiswa ini disalurkan untuk biaya pendidikan seperti pelunasan tanggungan SPP 1 tahun, untuk membeli seragam batik dan sepatu baru, uang raport dan lain sebagainya.

” Pertama kami berikan ke Dinda Abidin, usia 15 tahun. Ibunya, Bu Rusli Ruslan, wafat saat dia berusia 10 tahun sedangkan ayahnya, Pak Abidin Lahari, pekerja kebun. Keseharian Dinda, selain belajar di MA Sairun dan dibimbing di TPQ Hubbul Qur’an juga berjualan es lilin untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” jelas Gus Rijal.

Gus Rijal menambahkan, penerima lain lainnya adalah Jubair Risat, usia 16 tahun yang ayahnya wafat 2 tahun silam dan sekarang hidup bersama ibu dan adiknya dan menjadi penopang nafkah keluarganya dengan bekerja di kebun. Bahkan seringkali tatkala panen, dia tidak masuk sekolah.

Terpisah, Kepala MA Sairun Pulau Rhun Kasman Renyaan, S .Pd, M.Pd, pada memberikan apresiasi atas hadirnya bantuan beasiswa dari kampus UAS dan NU Online tersebut. Menurutnya, beasiswa tersebut adalah bentuk perhatian dan kepedulian kampus UAS atas kondisi pendidikan di pulau kecil dan terpencil di kawasan Timur Indonesia.

“Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang setingi-tinginya kepada Gus Rijal dan Civitas Akademika UAS, telah menaruh perhatian kepada madrasah dan siswa dan kami dengan memberikan bantuan biaya pendidikan. Pemberian beasiswa  ini tentu akan sengat membantu kedua anak yatim piatu itu. Beasiswa ini sekaligus menjadi penyemangat bagi mereka untuk giat belajar, sehingga dapat meraih cita-cita dan masa depan yang lebih baik. Ujar Renyaan.

Meskipun sejatinya kata Renyaan, di MA Sairun selama ini tidak pernah membebankan siswa dengan biaya pendidikan, sebab yang terpenting adalah mereka bisa bersekolah dan mendapatkan pembelajaran dengan baik.

“Penghasilan masyarakat di Pulau Rhun tergolong di atas rata-rata. Rhun menjadi setra perikanan tangkap di Banda, yang membuat anak usia remaja dengan mudah mencari uang sendiri. Namun kondisi itu, faktanya berdampak pada tingginya angka putus sekolah sebelum MA Sairun ini hadir.” Ungkapnya.

Menurut staf pengajar di Univeritas Banda Naira itu, sebelumnya anak-anak di Pulau Rhun usai tamat SMP/MTs tidak banyak yang melanjutkan studinya di SMA/MA. Banyak anak remaja lelaki memilih menjadi kariawan di jaring bobo, sedangkan remaja perempan mendapatkan uang dari hasil mencari kenari dan buah pala.

Karena itulah MA Sairun, lahir selain untuk mengurangi angka anak putus sekolah di pulau kecil itu, juga mempermudah anak pulau khususnya lulusan menengah pertama mendapatkan akses pendidikan yang layak, tanpa perlu keluar jauh dari pulau Rhun dengan biaya pendidikan mahal dan penuh resiko dan menjadi kekhawatirkan orang tua mereka.

“Sekali lagi kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu mengurangi beban biaya pendidikan anak yatim piatu di MA Sairun Pulau Rhun. Semoga membawah berkahan dan menjadi amal ibadah.” Ujarnya.

Butuh bantuan?