Guru MA Sairun Terlibat dalam Penelitian, Dorong Pelestarian Kearifan Lokal Pulau Rhun

MASAIRUNnews, Rhun : Dewan guru di Madrasah Aliyah (MA) Sairun Pulau Rhun turut berperan aktif dalam proyek penelitian yang digagas oleh Yayasan Pendidikan Banda Naira (YPBN) melalui program Dana Indonesiana, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI pada 2024 lalu

Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan kearifan lokal serta mendorong pelestarian budaya masyarakat pesisir di Pulau Rhun, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, yang berlangsung dari bulan Agustus hingga Oktober dan puncak kegiatan Festival Bahari sebagai aksi dari proyek itu diselengarakan pada bulan November 2024.

Para guru MA Sairun yang terlibat dalam penelitian ini, yakni Afri Sudin, S.Pd., Dista Sadimen, S.Pd., Fatmawati Rahayaan, S.Pd., Devila, S.Pd., serta Risda Farida Aesandri Aman, S.Pd., berperan sebagai pembantu peneliti. Mereka aktif dalam pengumpulan data, wawancara dengan tokoh adat dan masyarakat, serta survei lapangan bersama tim peneliti dari YPBN.

Wakil Kepala Madrasah MA Sairun, Afri Sudin, S.Pd., yang juga pembantu peneliti, menyampaikan apresiasi atas keterlibatan guru dalam penelitian ini. Menurutnya, keterlibatan guru dalam riset itu merupakan langkah maju dalam upaya mendorong pelestarian budaya dan peningkatan kapasitas guru yang hasilnya nanti dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas.

“Proyek riset itu merupakan kesempatan luar biasa bagi madrasah kami untuk berkontribusi dalam menjaga warisan budaya. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan generasi muda, para siswa semakin menyadari pentingnya melestarikan identitas budaya mereka,” ujar Afri kepada Pers MASAIRUNnews dalam lirisnya pada Rabu (26/02/2025).

Sementara itu, Ketua YPBN sekaligus Ketua Tim Peneliti Dr. Muhammad Farid, M.Sos mengapresiasi peran serta para guru MA Sairun. Kata Farid, keterlibatan tenaga pendidik di MA Sairun sangat penting agar hasil penelitian tidak hanya terdokumentasi tetapi juga diterapkan dalam dunia pendidikan.

“Dengan melibatkan guru, kita memastikan bahwa kearifan lokal ini terus diwariskan melalui proses pembelajaran di sekolah,” jelas Farid.

Lebih Lanjut Farid, mengungkapkan bahwa luaran penelitian ini nantinya akan menjadi referensi akademik serta bahan ajar dalam penyusunan kurikulum berbasis kearifan lokal di lembaga pendidikan bukan saja MA tapi semua tingkatan satuan pendidikan di Banda Naira dan khususnya di Pulau Rhun. Sekaligus menjadi dasar bagi kebijakan pelestarian budaya oleh pemerintah daerah dan pihak terkait.

“Melalui keterlibatan dalam penelitian ini, MA Sairun Pulau Rhun semakin mempertegas perannya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada akademik, tetapi juga berkontribusi aktif dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal Pulau Rhun.” Ujarnya.

Butuh bantuan?