
MASAIRUNnews, Banda: Dewan Guru Madrasah Aliyah (MA) Sairun Pulau Rhun, menggelar rapat kDewan Guru Madrasah Aliyah (MA) Sairun Pulau Rhun, menggelar rapat koordinasi secara daring untuk membahas teknis persiapan pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) bagi siswa kelas XI. Rapat yang berlangsung secara tertutup ini dilaksanakan, melalui platform Zoom dan grup WhatsApp pada Sabtu 19 Juli 2025, sore.
Rapat ini dibuka langsung oleh Kepala Madrasah, Kasman Renyaan, S.Pd., M.Pd., dan diikuti oleh seluruh dewan guru dari Pulau Ay dan Pulau Rhun.
Dalam rapat tersebut, disepakati sejumlah poin penting sebagai langkah strategis dalam menyongsong pelaksanaan ANBK secara mandiri. Pelaksanaan simulai ANBK akan digelar secara daring mulai Senin, 21 Juli 2025. Namun, berbagai kendala teknis seperti kondisi cuaca yang tidak menentu serta jaringan internet yang tidak stabil di pulau-pulau kecil menjadi tantangan utama yang harus diantisipasi. Beberapa keputusan penting hasil rapat di anataranya sebagai berikut:
- Simulasi ANBK akan dilaksanakan secara terpisah di tiga lokasi, yaitu Pulau Ay, Rhun, dan Naira, pada Senin, 21 Juni 2025.
- Gladi bersih ANBK akan dilaksanakan secara terpusat di Pulau Naira pada 28 Juli 2025.
- Seluruh guru wajib memastikan ketersediaan laptop, menginat mahdasah tidak memilki fasilitas yang cukup untuk itu, baik milik pribadi maupun pinjaman, paling lambat tanggal 26 Juli 2025, guna mendukung kelancaran gladi.
- Dewan guru akan terlibat langsung dalam proses pengawasan pelaksanaan ANBK bagi siswa kelas XI.
- Koordinasi tempat pelaksanaan dan tempat tinggal siswa selama ANBK di Pulau Naira akan dilakukan oleh Kepala Madrasah dan dikomunikasikan langsung dengan Ketua Yayasan.
- Seluruh biaya operasional ANBK, termasuk transportasi antar pulau untuk guru dan siswa, akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak madrasah.
Kepala Madrasah MA Sairun, Kasman Renyaan, dalam arahannya menekankan pentingnya kesiapan dan kerja sama seluruh elemen madrasah demi menyukseskan pelaksanaan ANBK. Ia menyoroti tantangan alam yang kerap dihadapi, seperti cuaca buruk dan gelombang tinggi di Laut Banda, sebagai hal yang perlu diantisipasi secara matang.
“Ini adalah tanggung jawab bersama. ANBK menjadi cerminan mutu satuan madrasah. sekaligus menjadi tantangan tersendiri khusunya MA Sairun yang berkedudukan di Pulau-Pulau Kecil, ” tegas Kasman dalam rapat.
Meski dihadapkan pada keterbatasan infrastruktur dan tantangan geografis, MA Sairun tetap berkomitmen untuk melaksanakan ANBK secara mandiri dan profesional. “Diharapkan, seluruh guru dan siswa dapat menjalani proses ini dengan semangat, kedisiplinan, dan kesiapan yang optimal.” Ujarnya.